Sabtu, 31 Juli 2010

Dirjen Budidaya Nonruminansia Kunjungi Salah Satu peternakan Unggas Lokal di Maros

26 juli 2010.Di sela -sela berlangsunnya kegiatan Pekan Serealia Nasional I di Balitsereal yang di buka langsung oleh Bapak menteri Pertanian Republik Indonesia Suswono, tampak hadir mendampingi beliau Drh. Djajadi Gunawan MPH yang tak lain adalah Direktur Budidaya Ternak Ruminansia Departemen Pertanian, setelah melewati serangkaian kegiatan di balitsereal, Bapak Drh. Djajadi menyempatkan diri bertemu dan berkunjung ke kelompok Tani Ternak Rezeki Lingkungan Belang – Belang Kecamatan Lau Kabupaten Maros, beliau di dampingi kepala Bidang sarana dan prasarana Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dan staf Bidang Produksi, tujuan kegiatan beliau selain silaturahim dengan peternak ungas lokal juga untuk memonitoring perkembangan peternak unggas yang tahun 2009 memperoleh bantuan dana melalui program sarjana membangun desa (SMD), walau terkesan non formal, kelompok tani ternak menyambut baik kehadiran dan kunjungan beliau, Drh, Djajadi mengemukakan beberapa hal dalam acara dialog dengan kelompok tani diantaranya komitmen direktorat jenderal peternakan untuk senantiasa membantu peternak dan mendorong kemajuan peternak di indonesia, beliau berharap dengan adanya bantuan dari Deptan peternak dapat meningkatkan kesejahteraannya dan serius menekuni dan mengembangkan peternakan khususnya ternak unggas, beliau berharap maros dapat menjadi sentra utama peternakan unggas lokal di indonesia..

Selasa, 11 Mei 2010

cuaca buruk, penyakit menyerang unggas

di awal bulan januari hingga maret lalu,bahkan hingga awal bulan mei cuaca ekstrem masih sering terjadi ditandai dengan hujan terus menerus dan lebat menyebabkan beberapa peternak unggas mengalami kerugian yang sangat besar, hal ini dikarenakan mortalitas ayam bertambah tinggi, banyaknya kasus kematian ayam yang disebabkan perubahan cuaca yang saat ini sulit diperkirakan menjadi momok menakutkan bagi peternak, faktor cuaca ini termasuk faktor eksternal yang berpengaruh langsung terhadap produktifitas unggas, disadari atau tidak cuaca buruk menyebabkan daya tahan tubuh unggas yang dipelihara semakin melemah terlebih lagi jika manajemen pemeliharaan tidak diperhatikan, termasuk diantaranya kebersihan dan pemberian vitamin untuk menjaga kondisi unggas tetap stabil.

salah satu anggota kelompok tani rezeki makmur membenarkan hal tersebut, banyaknya muncul penyakit unggas seperti coryza dan crd terjadi pada musim penghujan tersebut, walaupun sudah ditangani dengan pemberian vitamin dan obat namun penyakit tersebut muncul kembali, hal itu pula yang menyebabkan banyaknya unggas miliknya yang mati.

contoh tersebut sepatutnya menjadi pelajaran bagi kita semua insan peternakan, bahwa banyak faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan usaha peternakan, prinsip utama yang perlu difahami adalah bagaimana memperbaiki manajemen termasuk diantaranya manajemen kesehatan unggas, manajemen kandang dan perlunya mengetahui berbagai penyebab timbulnya penyakit paada unggas dan penanganannya..

Manajemen Pakan Pada Unggas Tingkatkan Produktifitas

Naiknya harga BBM yang baru lalu, jelas akan sangat mempengaruhi beban biaya produksi usaha peternakan. Salah satu usaha peternakan yang cukup terguncang adalah usaha perunggasan. Karena dalam industri perunggasan, pakan menduduki porsi 60-70% biaya produksi dalam budidaya unggas.

Sehingga manajemen pakan untuk mencapai efisiensi dalam usaha budidaya unggas sangat berperan penting, disamping itu pula dengan manajemen pakan yang tepat akan membantu meningkatkan produktifitas ternak. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan manajemen pakan, sebagai berikut :

> Kualitas
Komponen yang menentukan kualitas pakan antara lain : protein dan asam amino, metabolisme energi (ME), mikotoksin, metionim, sistin, lisin, asam linoleat dan linoleat, Vitamin C dan Vitamin lainnya, termasuk pula kualitas air serta kesegaran pakan.

ImageUntuk meningkatkan produktifitas ternak unggas, dalam pakan ternak harus mengandung gizi yang tinggi. Unsur gizi yang harus terkandung dalam pakan antara lain :

- Energi (GE, DE, ME, NE)
- Asam Amino
- Mineral Makro (Ca, P, Na, Cl, K, Mg, S)
- Mineral Mikro (Co, Cu, I, Fe, Mn, Se, Zn)
- Vitamin (A, D, E, K, B1, B2, B6, B12, Biotin, Niasin, asam folat, panto acid, cholin)
- Asam Lemak (linoleic dsb)
- Air

> Kuantitas

Pemberian pakan pada unggas harus tepat waktu dan jumlahnya. Jika dilakukan program pembatasan pakan, harus tersedia feeder space yang cukup, berikut pakan yang siap saat lampu menyala. Peralatan merupakan faktor penentu dalam hal pengaturan kuantitas konsumsi pakan pada ayam. Jumlah feeder space yang kurang dapat menyebabkan pertumbuhan yang tidak baik, dengan komposisi feeder space yang standar dan sesuai rekomendasi dari perusahan pembibit ayam akan memberikan hasil yang maksimal.

Sementara frekuensi pemberian pakan ternak akan sangat berpengaruh, semakin muda ayam sampai usia 3 hari pemberian makan harus sering berkisar 9-10 kali dalam sehari. Pada tataran komersial pemberian pakan dilakukan dua kali sehari, dengan komposisi pakan 30% diberikan pagi hari dan sisanya malam hari. Jika asupan yang pakan yang diberikan tidak tercapai, dilakukan penyinaran malam selama 1,5 -2 jam kemudian lampu dimatikan.

Bentuk pakan juga akan berpengaruh pada konsumsi dari ayam, pakan yang berbentuk pellet lebih mudah, cepat dimakan, lebih seragam, nutrien lebih tersedia, lebih bersih dan sedikit terbuang dibandingkan yang berbentuk bubuk.

> Ketersediaan

Pemberian pakan pada unggas sebaiknya dilakukan secepat mungkin dan menggunakan pakan prestater yang lebih mudah dicerna. Kandungan protein pakan prestater sekitar 23,5% dan level energi 2.950 kkal.

Dengan pemberian pakan lebih dini dapat meningkatkan persentase daging dada sebesar 7-9%. Secara dini pemberian pakan akan merangsang fungsi dan perkembangan saluran pencernaan seawal mungkin.

Posisi tempat pakan akan mempengaruhi pola konsumsi ayam, dimana ketinggiaan tempat pakan diatur sesuai pertumbuhan ayam. Sebaiknya tempat pakan setinggi tembolok ayam sehingga tidak mengalami kesulitan saat makan.

Disisi lain, jumlah konsumsi pakan juga dipengaruhi oleh umur, bobot badan, temperatur kandang, lingkungan, persaingan dalam kandang, kandungan energi pakan, dan ketersediaan air, serta status kesehatan ayam.

Umur (hari) Frekuensi Pemberian
1-3 9 kali
4-6 8 kali
7-10 7 kali
11-14 5 kali
15-20 4 kali
21-panen 3 kali


www.dinaspeternakan propinsi jawa timur.com

Selasa, 09 Maret 2010

PETERNAKAN AYAM BURAS REZEKI BELANG - BELANG

Rezeki Farm terletak di lingkungan Belang - Belang kelurahan Maccini Baji Kecamatan Lau Kabupaten Maros. Dari Kota Makassar menuju lokasi Peternakan Ayam Buras menempuh waktu sekitar 1 jam dengan jarak 30 km. Rezeki Farm didirikan pada tanggal 10 oktober 2009. Lingkungan Belang-Belang merupakan bagian administrasi dari kelurahan maccini baji kecamatan lau, sektor pertanian khususnya padi masih menyumbang besar dalam peekonomian rakyat. Luas Kecamatan lau 53,73 km2 (BPS, 2007), sumber protein utama berasal dari protein hewani. jumlah populasi unggas di kecamatan lau menurut data statistik yaitu ayam buras sebesar 10.522, ayam ras 42.633, itik sebesar 2. 159. Data tersebut menunjukkan bahwa populasi ayam buras masih lebih rendah dibanding ayam ras.

MANAJEMEN REZEKI FARM

Anggota Rezeki farm saat ini berjumlah 16 Orang. Rezeki farm adalah usaha peternakan ayam buras yang melibatkan kelompok tani ternak sebagai mitra usaha. saat ini total jumlah anggota yang tergabung dalam rezeki farm yaitu 25 orang


BIBIT TERNAK
Ketersediaan Bibit berkualitas tentu menjadi harapan para peternak,olehnya itu saat ini Rezeki farm mengelola kandang breeding sebagai upaya pemenuhan akan bibit. Induk yang berkualitas diperoleh melalui proses selektif sehingga bibit yang diperoleh juga berkualitas.Pada awalnya ketergantungan bibit sangat tinggi dimana diperoleh dari pulau jawa. Saat ini Rezeki Farm memiliki 2 buah unit mesin tetas dengan kapasitas 800 biji.

PAKAN TERNAK
Secara umum lahan di lingkungan Belang - Belang sangat luas dan merupakan lahan pertanian dengan Padi sebagai komoditi utama,olehnya itu pakan diperoleh dari hasil pengolahan padi hal ini tentu sangat membantu peternak untuk memenuhi ketersediaan pakan.

PEMELIHARAAN AYAM
Pemeliharaan ayam buras milik rezeki farm dikelola secara intensif dengan kandang sistem litter,dengan pemeliharaan tersebut diharapkan dapat memudahkan pengontrolan dan dapat memperbaiki performance dari ayam yang dipelihara. keuntungan lain yang diperoleh dari sistem ini yaitu memudahkan dalam pengontrolan penyakit.

PENCEGAHAN PENYAKIT
Pencegahan Penyakit merupakan upaya yang dilakukan secara kontinyu,vaksinasi dilakukan secara rutin mulai dari umur ayam 5 hari, selain itu kebersihan kandang juga diperhatikan dengan melakukan sanitasi/penyemprotan kandang secara rutin. Ayam yang terkena penyakit langsung di pindahkankan ke kandang isolasi. Kegiatan tersebut sangat efektif untuk mencegah beredarnya wabah penyakit yang sangat rentan menyerang unggas.

PEMASARAN HASIL TERNAK
Hasil Ternak berupa daging di perjual belikan baik dalambentuk partai maupun eceran,saat Rezeki farm bekerja sama dengan beberapa bandar suplayer beberapa rumah makan di makassar.